Sunday, 7 April 2019

PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA


PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

                                 




NAMA : MIKHA HAIDAR PRADIPTA

KELAS : 1PA03

NPM : 17518835

MATKUL : MATEMATIKA DASAR & ILMU ALAMIAH DASAR

  DOSEN     : APRILIA MAHARANI AYUNINGSIH



PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

A. JAGAD RAYA

Jagad Raya adalah alam semesta yang sangat luas, mencakup bermilyar-milyar benda angkasa dan berjuta juta kabut gas.

B. KOMPONEN JAGAD RAYA

1.      Galaksi

      Galaksi adalah sebuah sistem perbintangan yang maha luas,di dalamnya terdapat miliaran bintang beserta benda langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat dengan gerakan teratur. Bentuk galaksi yang ada di jagad raya di bagi menjadi 3, yaitu :

a)      Spiral ,contohnya: galaksi Bima Sakti dan Andromeda

b)      Ellips ,contohnya: galaksi M86 & M84

c)      Tak beraturan,contohnya: Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil

2.      Bintang

     Bintang adalah benda langit yang memiliki cahaya sendiri akibat reaksi inti didalamnya. Menurut hukum fisika bintang yang memiliki cahaya putih kebiruan memiliki temperature yang tinggi, semakin merah dan kuning semakin rendah

3.      Tata surya

     Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Benda benda langit yang terpengaruh gravitasi  matahari adalah planet-planet beserta satelit,asteroid,komet, dan meteor



C. TEORI TERBENTUKNYA JAGAD RAYA

1)        Teori Ledakan Besar( The BigBang Theory)

    Teori ini dikemukan oleh Georges Le Maitre(1894-1996),seorang Astronom Belgia menyatakan bahwa dahulu kita galaksi-galaksi pernah saling berdekatan. Dengan demikian, semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal. Dalam keaadan massa tunggal,jagad raya memiliki suhu dan energy yang sangat besar.



2)      Teori Keadaan Tetap(The Steady State Theory)

     Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Alam semesta tetap sama sepanjang waktu. Teori ini diusulkan oleh Sir Fred Hoyle. Ia mengatakan alam semesta tidak terbatas dalam waktu dan memilki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan sekarang.   

3)        Teori Mengembang  dan Memampat/Teori Ekspansi dan Kontraksi(Oscillation Theory)

   Teori ini dikemukakan oleh Georges Hendri Le Maitre(1927) dan didukung oleh Edwin Huble(1929). Menurut teori ini, jagad raya pada awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang di awali dengan massa yang mengembang yang disebabkan reaksi hydrogen. Akibatnya,terbentuklah galaski-galaksi yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar tahun.





D. STRUKTUR JAGAD RAYA

Jagad raya kita diperkirakan berumur 15 miliyar tahun yang lalu. Isi jagad raya yang sudah berhasil di amati berupa :

a)      Materi Nampak

     Materi Nampak terdiri dari atas benda-benda langit yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaannya kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut :

·         Matahari,bintang,planet,bulan,asteroid,dan lain-lain

·         Tata surya

·         Galaksi

·         Cluster galaksi

Cluster galaksi adalah beberapa galaksi yang berdekatan membentuk formasi. Contoh, galaksi Bima Sakti mempunyai grup lokal sebanyak 30 galaksi yang membentuk cluster.



b)      Materi gelap

     Materi gelap terdiri atas benda benda angkasa yang supremasif,yang runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian massifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besar sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Benda ini di namakan lubang hitam(Black Hole). Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi 90% dari materi jagad raya berisi materi gelap.



PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DENGAN PERSPEKTIF AL-QURAN





Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT. didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firma Allah SWT.

Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)

Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.

Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30)

Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)

Artinya: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya”.

Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)

Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.

Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)

ÂȘArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.

Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.

Dengan perincian penafsirannya sebagai  berikut :

1.      Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu

2.      Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu

3.      Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.


               
                                                                                                               



KESIMPULAN

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya, dari semua teori yang dikemukakan para ahli, teori BIGBANG (ledakan besar) menjadi teori paling masuk akal dan di mengerti untuk saat ini. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam enam masa.



SUMBER REFERENSI :

1. BUKU GEOGRAFI(ERLANGGA)-YASINTO SINDHU P.

2.BUKU GEOGRAFI(BUMI AKSARA)-PABUNDU TIKA,

HERMANTO,AMIN,ANIK AROFAH





Wednesday, 20 March 2019

Nama : Mikha Haidar Pradipta
Kelas : 1pa03
Npm : 17518835
Matkul : matematika dasar dan ilmu alamiah dasar
Dosen : Aprillia Maharani Ayuningsih

Mitos : Bersiul Dapat Memanggil Setan
Hikmah : orang pada dasarnya takut sama setan, mitos ini dibuat agar orang orang tidak bersiul karena dapat menganggu tetangga atau orang di sekitarnya apa lagi pada malam hari. Itu dapat menggangu saat waktu istirahat, apalagi di desa yang suasana nya sangat sunyi. larangan bersiul juga disebutkan dalam hukum Islam. Hal itu dijelaskan dalam surah Al-Anfal ayat 35.


Langkah-langkah metode ilmiah
Dibawah ini adalah urutan tahapan langkah-langkah dalam metode ilmiah yang akan dijelaskan secara lengkap dan detail sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah
Masalah adalah segala persoalan yang perlu dipecahkan secara pasti dan benar. Misalnya saat mengamati kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, kita bisa merumuskan masalah menggunakan berbagai kata tanya. Contoh merumuskan masalah adalah sebagai berikut :
a. Apakah yang menyebabkan kepompong berubah menjadi kupu-kupu ?
b. Bagaimana proses perubahan kepompong menjadi kupu-kupu ?
c. Dimana tempat yang ideal bagi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu ?
d. Kapan waktu yang tepat bagi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu ?
e. Siapa yang pernah melakukan pengamatan terhadap kepompong berubah menjadi kupu-kupu ?
f. Mengapa kepompong berubah menjadi kupu-kupu ?

2. Menyusun kerangka berpikir
Setelah merumuskan permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka berpikir. Dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah mengumpulkan keterangan atau data yang berkaitan dengan masalah yang berguna untuk menemukan jawaban sementara terhadap masalah tersebut. Data yang dikumpulkan dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, maupun hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai masalah yang sama.

3. Menyusun hipotesis
Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah dan fakta berdasarkan teori dan fakta yang ada. Dalam penelitian, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu :
a. Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang mengatakan tidak ada pengaruh. Contoh hipotesis nol adalah seperti jenis pohon tidak terpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan.
b. Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) adalah dugaan yang mengatakan ada pengaruh. Contoh hipotesis alternatif adalah seperti jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan.

4. Melakukan eksperimen
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data yang nantinya dapat diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak.

5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen. Terdapat dua kemungkinan hasil eksperimen, yaitu seperti :
1. Menerima hipotesis nol
2. Menerima hipotesis alternative

6. Eksperimen lanjutan atau eksperimen ulang
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil eksperimen, biasanya akan menimbulkan pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memerlukan eksperimen lanjutan untuk menjawabnya. Selain itu, orang lain bisa melakukan eksperimen ulang untuk membuktikan kebenarannya.
Setelah serangkaian langkah-langkah metode ilmiah tersebut dilakukan, hendaknya peneliti melaporkan hasil penelitiannya. Pelaporan hasil penelitian ini berguna untuk mempublikasikan hasil percobaan dan dapat juga sebagai acuan oleh orang lain yang ingin melakukan percobaan yang sama.